SITUASI PANDEMIC DI INDONESIA
Seperti yang kita sudah ketahui bahwa Virus Corona atau Covid-19 telah mewabah di berbagai negara tak terkecuali negara kita yang tercinta tanah air Indonesia. Penularan virus ini tak memandang bulu siapapun dapat terjangkit virus ini.
Banyak media yang menginformarsikan kepada khalayak tentang penyebaran serta penularan virus ini membuat masyarakat kian mulai panik karna banyaknya berita yang beredar dan juga munculnya orang-orang yang memanfaatkan keadaan ini untuk membuat dan menyebar luaskan berita yang tidak akurat bahkan tidak benar (hoax) dengan tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi kami tidak boleh langsung menyebarkan beerita tanpa tahu keaslian berita tersebut dan kami juga harus dapat membedakan berita fakta atau hoax dengan cara mencari tahu keaslian berita itu melalui riset, mengecek ulang serta memastikan dari mana asalnya berita tersebut.
Maka dari itu pemerintah juga membuat sebuah situs resmi terkait virus corona dengan web: www.covid19.go.id yang mana di situs tersebut memuat berita, pesebaran, protokol, edukasi, tanya jawab, agenda dan hoaks buster tentang virus corona dengan akurat dan terpercaya.
Di zaman seperti sekarang ini dimana semua teknologi sudah maju semua dapat di akses melaui internet, seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa pemerintah juga berkomunikasi dengan masyarakat melalui web dan juga melalui media yang lainnya. Seperti pemerintah memberi kebijakan tentang belajar dirumah, tetap berada dirumah, peliburan pegawai, pemotongan biaya pembayaran listrik, perpanjangan jatuh tempo untuk berbagai cicilan hingga satu tahun, memberikan bantuan berupa sembako dan lain sebagainya.
Seperti yang saat ini sangat di tekankan untuk tetap berada dirumah untuk pencegahan penyebaran virus corona namun bila ada keperluan mendesak yang mengharuskan keluar rumah dihimbau untuk menggunakan masker, membawa hand sanitizer, dan jaga jarak dengan orang lain. Lalu sesampainya di rumah langsung cuci tangan dan kaki.
Selagi dirumah juga harus tetap jaga kebersihan, olahraga yang cukup dan berjemur di pagi hari tak lupa untuk mengkonsumsi vitamin agar imun tubuh tetap kuat.
Diharapkan juga untuk tidak panik atau cemas yang berlebih karena pemerintah menangani hal ini dengan sangat serius. Bisa juga melakukan seperti batasi konsumsi waktu membaca atau menonton berita dapat mengurangi rasa cemas.
Ketika himbauan ini dapat di pahami dan di mengerti oleh masyarakat maka penyebaran virus corona di Indonesia akan melambat atau bahkan dapat menghentikan penularan virus ini sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitas seperti semula tanpa diselimuti rasa ketakutan.
Teori Jarum Hipodermik
Teori jarum hipodermik, memiliki dasar prinsip, yaitu stimulus-respons dimana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. McQuail (1994 : 234) menjelaskan elemen-elemen utama dari teori ini adalah : a). Pesan (stimulus) ; b). Penerima (receiver) ; dan c). Efek (respon). Teori jarum hipodermik memandang bahwa sebuah pemberitaan media massa diibaratkan sebagai obat yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah audience, yang kemudian audience akan bereaksi seperti yang diharapkan (Burhan Bungin, 2014 : 281)
Karena berita yang yang beredar saat ini mempengaruhi pola perilaku dari audience yang akan menjadikan sebuah efek bagi audience.
Banyak media yang menginformarsikan kepada khalayak tentang penyebaran serta penularan virus ini membuat masyarakat kian mulai panik karna banyaknya berita yang beredar dan juga munculnya orang-orang yang memanfaatkan keadaan ini untuk membuat dan menyebar luaskan berita yang tidak akurat bahkan tidak benar (hoax) dengan tidak bertanggung jawab.
Oleh karena itu sebagai Mahasiswa Ilmu Komunikasi kami tidak boleh langsung menyebarkan beerita tanpa tahu keaslian berita tersebut dan kami juga harus dapat membedakan berita fakta atau hoax dengan cara mencari tahu keaslian berita itu melalui riset, mengecek ulang serta memastikan dari mana asalnya berita tersebut.
Maka dari itu pemerintah juga membuat sebuah situs resmi terkait virus corona dengan web: www.covid19.go.id yang mana di situs tersebut memuat berita, pesebaran, protokol, edukasi, tanya jawab, agenda dan hoaks buster tentang virus corona dengan akurat dan terpercaya.
Di zaman seperti sekarang ini dimana semua teknologi sudah maju semua dapat di akses melaui internet, seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa pemerintah juga berkomunikasi dengan masyarakat melalui web dan juga melalui media yang lainnya. Seperti pemerintah memberi kebijakan tentang belajar dirumah, tetap berada dirumah, peliburan pegawai, pemotongan biaya pembayaran listrik, perpanjangan jatuh tempo untuk berbagai cicilan hingga satu tahun, memberikan bantuan berupa sembako dan lain sebagainya.
Seperti yang saat ini sangat di tekankan untuk tetap berada dirumah untuk pencegahan penyebaran virus corona namun bila ada keperluan mendesak yang mengharuskan keluar rumah dihimbau untuk menggunakan masker, membawa hand sanitizer, dan jaga jarak dengan orang lain. Lalu sesampainya di rumah langsung cuci tangan dan kaki.
Selagi dirumah juga harus tetap jaga kebersihan, olahraga yang cukup dan berjemur di pagi hari tak lupa untuk mengkonsumsi vitamin agar imun tubuh tetap kuat.
Diharapkan juga untuk tidak panik atau cemas yang berlebih karena pemerintah menangani hal ini dengan sangat serius. Bisa juga melakukan seperti batasi konsumsi waktu membaca atau menonton berita dapat mengurangi rasa cemas.
Ketika himbauan ini dapat di pahami dan di mengerti oleh masyarakat maka penyebaran virus corona di Indonesia akan melambat atau bahkan dapat menghentikan penularan virus ini sehingga masyarakat dapat melakukan aktivitas seperti semula tanpa diselimuti rasa ketakutan.
Teori Jarum Hipodermik
Teori jarum hipodermik, memiliki dasar prinsip, yaitu stimulus-respons dimana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertentu. McQuail (1994 : 234) menjelaskan elemen-elemen utama dari teori ini adalah : a). Pesan (stimulus) ; b). Penerima (receiver) ; dan c). Efek (respon). Teori jarum hipodermik memandang bahwa sebuah pemberitaan media massa diibaratkan sebagai obat yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah audience, yang kemudian audience akan bereaksi seperti yang diharapkan (Burhan Bungin, 2014 : 281)
Karena berita yang yang beredar saat ini mempengaruhi pola perilaku dari audience yang akan menjadikan sebuah efek bagi audience.
Komentar
Posting Komentar